New On Air Schedule Coming Soon
Select time for
Penulis: Amadeus Mikael Vito Rangga Dewata, Patrisia Amanda Pascarina, Monika Teguh
Sebelum memulai untuk mempelajari teknik penulisan features, kita harus
mengantongi ide topik yang dapat dituangkan dalam tulisan. Karena sifat tulisan features
yang “tidak sekadar berita”, maka penulisan features dapat melingkupi berbagai macam area,
mulai dari analisis fenomena politik dan kekuasaan sampai dengan cerita tentang kehidupan
bintang populer. Seluas itulah tema-tema tulisan features mulai dari sesuai yang serius hingga
sesuatu yang jenaka atau bahkan informatif seperti ramalan bintang.
Namun jika harus diturunkan menjadi jenis-jenis tulisan features, Juwito dalam
bukunya berjudul “Menulis Berita dan Feature’s”, mengkategorikan tulisan features menjadi
2 jenis, yakni features berita dan features artikel. Feature berita masih membawa teknik
penulisan hard news yaitu 5W + 1H namun menjadi pengembangan dari berita tersebut.
Penekanan dalam feature berita adalah unsur why dan how dari sebuah peristiwa. Semakin
detail dan investigatif, maka tulisan tersebut akan semakin menarik perhatian pembaca. Di
lain pihak, features artikel menggunakan gaya penulisan yang lebih mengarah pada karya
sastra. Karena bergaya tulisan sastra, maka tema features artikel tidak harus bersifat aktual.
Contoh tulisan features artikel adalah mengungkapkan gagasan seseorang tentang
keilmuannya yang dikemas secara ringan dan menghibur. Satu hal yang tidak boleh hilang
dalam tulisan features artikel adalah tetap menjadi konten yang informatif bagi pembacanya.
Berdasarkan dua jenis features tersebut, penulis dapat mulai mengembangkan tulisan
features-nya berdasarkan tipe-tipe tematik. Tipe tematik tersebut masih memiliki kata kunci
dari tulisan features sendiri yaitu unsur human interest atau menitik beratkan pada karakter
emosi yang dimiliki oleh pembaca. Susan Pape dalam bukunya “Feature Writing: A Practical
Introduction” membedah 9 tema tulisan features: news backgrounder, colour, follow-up
feature, leader page, profiling the celebrity, profiling the not-so-famous, specialist features
and speaking personally, reviews, dan advertorials.
1. News Backgrounder
Tema ini sejalan dengan jenis features artikel dalam buku Juwito yang mengulas
tentang latar belakang sebuah kejadian aktual. Dalam tulisan news backgrounder
menjelaskan secara detail sebuah event yang juga diberitakan dalam koran. Jika
tipe hard news bisa terdiri atas 250-400 kata saja, features dengan tema news
backgrounder dalam terdiri atas 600 kata yang di dalamnya terdapat informasi
ekstra berupa penjelasan dan analisis baik dari jurnalis atau pakar. Dalam tulisan
ini juga mempertimbangkan akibat dari suatu situasi atau peristiwa yang
ditampilkan dalam berita utama, seperti bagaimana situasi atau peristiwa tersebut
telah mempengaruhi atau akan mempengaruhi orang dan apa yang mungkin
terjadi selanjutnya.
2. Colour
Yang dimaksud dengan tema colour ini hampir mirip dengan news backgrounder
namun lebih kepada penjelasan detail tentang sebuah event yang cenderung
menjelaskan hal-hal detail yang tidak terlalu penting. Seperti saat Upacara
Kemerdekaan 17 Agustus di Istana Negara, detail seperti baju adat yang
digunakan oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara dapat dijabarkan menjadi
sebuah tulisan features. Tulisan tersebut juga dapat menjelaskan alasan pemilihan
baju adat tersebut dan cerita dibalik baju adat yang dipilih.
3. Follow-up Feature
Follow-up features memiliki tujuan untuk memberikan pengembangan cerita dari
hard news yang telah diberitakan. Berbeda dengan news backgrounder, follow-up
feature tidak harus dipublikasikan di hari yang sama dengan hard news yang
dikembangkan. Follow-up features merupakan tulisan tindak lanjut yang
mengambil sudut atau titik tertentu dalam berita utama dan mengembangkannya
untuk digunakan beberapa waktu selama beberapa hari ke depan. Tulisan dengan
tema ini dapat dipublikasikan berminggu-minggu, berbulan-bulan dan, kadang-
kadang, bertahun-tahun setelah berita utama yang terkait dengannya muncul di
surat kabar, misalnya, untuk menandai hari jadi. Misalnya peringatan 1 tahun
sejak merebaknya virus Covid-19 di Wuhan, China. Tulisan features dengan tema
tersebut akan mengingatkan pembaca kembali pada awal mula kasus Covid-19
dan berkembang menjadi penjelasan kondisi terkini di seluruh dunia.
4. Leader Page
Tulisan features dengan tema leader page dirasa penting saat muncul di koran
karena memuat para pemimpin atau editorial – biasanya kolom yang terdiri dari
satu, dua atau tiga komentar terpisah tentang isu-isu berita penting hari itu.
Umumnya, mereka akan ditulis oleh editor atau mungkin seorang pemimpin
penulis spesialis atau reporter senior. Tulisan ini adalah fitur features yang
menganalisis dan menggali lebih dalam isu-isu berita penting hari ini dan bisa
juga berisi komentar penulis sendiri. Seringkali fitur leader page akan ditulis
oleh staf surat kabar, tetapi tergantung pada subjeknya. Seorang penulis tamu
seperti seseorang dengan pengetahuan khusus dan ahli tentang subjek yang
ditayangkan dapat juga “diundang” untuk menulisnya.
5. Profiling the Celebrity
Tema ini mungkin yang paling “santai” di antara tema di atas karena di dalam
tulisan ini akan menjabarkan profil orang yang menjadi terkenal karena telah
melakukan suatu hal yang baru, tidak biasa, atau membanggakan negaranya.
Maka yang disebut “orang terkenal” tidak hanya artis yang tampil di media,
namun juga politikus, atlit, dan ilmuan yang ahli di bidangnya. Dalam
menuliskan profil, jurnalis harus melakukan wawancara mendalam dengan orang
tersebut untuk mendapat informasi detail dan aktual. Tantangan tulisan ini adalah
jika yang diwawancarai adalah perwakilan, seperti asisten atau agen, informasi
yang didapat oleh penulis tidak akan semendalam dan personal jika
mewawancarai “orang terkenal” secara langsung.
6. Profiling the Not-So-Famous
Menuliskan profil tidak harus tentang orang terkenal. Kadang features juga
terkandung tulisan profil orang biasa yang telah melakukan sesuatu yang luar
biasa. Pernah terjadi seorang kondektur kereta api menemukan satu tas berisi
uang tunai dan alih-alih membawa pulang tas tersebut justru ia memberikan ke
pihak berwajib di stasiun untuk dapat dikembalikan ke pemiliknya. Sosok
kondektur ini menjadi menarik untuk diketahui melalui tulisan features.
7. Specialist Features and Speaking Personally
Tulisan specialist features diperuntukkan untuk topik-topik tentang kesehatan,
pendidikan, traveling, ilmu alam, lingkungan, atau bisnis. Yang menulis topik-
topik tersebut biasanya adalah penulis spesialis di bidangnya. Bedanya dengan
tulisan speaking personally adalah dapat ditulis oleh siapapun dan merupakan
komentar “nyeleneh” tentang sebuah peristiwa. Tulisan ini bisa bertujuan untuk
menyindir, jenaka, lugas, tergantung pada fungsi atau tujuan dari kolom tersebut.
8. Reviews
Keuntungan bekerja di media adalah bisa mendapatkan tiket ke sebuah pagelaran
atau tontonan dari pemilik konten atau bisnis media. Beberapa media kadang anti
untuk menggunakan kesempatan itu karena merasa akan berimbas pada
bagaimana mereka menulis tentang sosok yang memberi. Namun, beberapa
jurnalis menggunakan kesempatan itu untuk menghasilkan tulisan features
berupa review tentang pengalamannya menghadiri event tersebut. Tantangan
tulisan tersebut adalah bagaimana jurnalis dapat secara jujur menggambarkan
perasaan penonton awam saat menikmati event tersebut tanpa memihak atau
menjatuhkan pemilik acara.
9. Advertorial
Berbeda dengan review, tema advertorial justru menjadi ajang para pemilik
bisnis untuk mengiklankan usahanya dalam bentuk tulisan features. Dalam
menulis advertorial, tulisan jurnalis akan dikirimkan ke pihak yang memesan
untuk disetujui. Hal ini dikarenakan pemesan telah membayar sejumlah uang
dengan harapan tulisan tersebut dapat menceritakan secara menyeluruh tentang
bisnisnya. Tantangannya adalah jurnalis harus mempersiapkan diri pada
kenyataan bahwa pengiklan mungkin ingin mengubah artikel, menambahkan
prosa mereka sendiri, yang sering kali membuat artikel menjadi kurang menarik
dan secara tata bahasa tidak sesuai dengan gaya media.
Topik-topik features di atas tidak lantas menjadi pedoman karena masing-masing media
memiliki karakternya sendiri-sendiri. Namun jika dapat ditarik garis merah, features tetap
mengandung cerita tentang sosok, produk, maupun event yang bersifat informatif dan
menyentuh emosi pembacanya.
Log in Sign up