New On Air Schedule Coming Soon
Select time for
Nama :
1. Clivyne Eugenia Charles IBM RC 2022 (0106012210035)
2. Monika Teguh, S.Sos, M.Med.Kom
3. Dr. Sri Nathasya Br Sitepu, S.E., M.Ec., Dev
Masyarakat Indonesia tentu sudah akrab dengan istilah UMKM. Usaha mikro kecil
(UMKM) adalah badan usaha atau usaha perorangan yang masih berjalan dan memenuhi
syarat untuk diklasifikasikan sebagai usaha mikro. Bisnis kecil dan menengah (UMKM)
biasanya memiliki kekayaan bersih di bawah Rp 300 juta per tahun. Perekonomian Indonesia
didorong oleh UMKM yang selalu menyediakan lapangan kerja baru. UMKM menyerap 97%
tenaga kerja, atau 116 juta orang, dan memberikan kontribusi lebih dari 60%, atau sekitar
Rp8.573 Triliun, setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa di masa mendatang,
diperkirakan angka ini akan terus bertambah setiap tahunnya.
Di dalam era yang semakin terkoneksi secara digital ini, UMKM seringkali
menghadapi masalah besar dalam hal komunikasi untuk menarik perhatian dan
mempertahankan pelanggan. Apalagi dengan kecepatan perkembangan teknologi yang sangat
pesat. Fenomena ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang semakin ketat serta perubahan
cara pelanggan berinteraksi dengan merek dan barang. Dalam hal ini, penting bagi UMKM
untuk berkomunikasi dengan calon pelanggan. Salah satu bentuk komunikasi yang paling
cocok untuk bisa menarik lebih banyak pelanggan adalah komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal sendiri merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan secara tatap
muka dan berlangsung secara dua arah. Komunikasi interpersonal sendiri dapat dikatakan
efektif apabila terjadi koneksi dan munculnya kemampuan untuk bisa lebih mengenal satu
dengan yang lain. Komunikasi interpersonal dalam berbisnis dapat dilakukan dengan
memperhatikan tiga aspek penting diantaranya melayani pelanggan dengan sepenuh hati,
mengkomunikasikan nilai-nilai produk, kemampuan untuk berbicara dan mendengarkan.
Melayani pelanggan dengan sepenuh hati
Melayani konsumen dengan sepenuh hati sangat membutuhkan perhatian dan dedikasi
yang tulus dari seorang penjual. Hal ini melibatkan kemampuan untuk bisa mendengarkan
dan memahami secara aktif sehingga kita sebagai penjual bisa memberikan jawaban yang
jelas dan tepat, dan memberikan bantuan atau solusi berupa produk atau jasa yang
ditawarkan. Untuk membuat pelanggan memiliki pengalaman yang baik, kita sebagai penjual
juga harus selalu menunjukkan senyum, bersikap sopan, dan merespon dengan empati.
Dengan begitu, kita dapat membangun hubungan jangka panjang yang kuat dengan berfokus
pada kepuasan pelanggan dan membuat mereka merasa dihargai dan didengar.
Mengkomunikasikan nilai-nilai produk
Banyak UMKM yang masih salah kaprah dalam hal mengkomunikasikan nilai-nilai
produk. Masih banyak persepsi yang hanya dilihat dari sisi penjual tentang nilai-nilai produk,
padahal nilai-nilai produk yang dipersepsikan oleh penjual belum tentu sesuai dengan
kebutuhan dari calon pelanggan. Bahkan, seringkali kita sebagai penjual biasanya hanya
menonjolkan dari segi harga yang murah, tetapi belum tentu sesuai dengan kapasitas dari
kemampuan pembeli untuk bisa membeli produk tersebut.
Nilai produk adalah konsep yang sangat subjektif dan harus dilihat dari sudut pandang
pelanggan. Artinya, apa yang dianggap berharga oleh satu pelanggan mungkin tidak sama
dengan apa yang dianggap berharga oleh pelanggan lain. Oleh karena itu, penting bagi bisnis
untuk menyadari bahwa nilai produk tidak dapat ditentukan oleh mereka sendiri, tetapi harus
didasarkan pada persepsi dan preferensi pelanggan.
Sangat penting untuk memahami bahwa nilai produk harus sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Tidak peduli seberapa canggih produk tersebut, nilainya akan
berkurang jika tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bisnis harus mengetahui
kebutuhan pelanggan dan memenuhi ekspektasi mereka.
Selain itu, tidak moral untuk memaksakan produk kepada orang lain dan tidak akan
berhasil dalam jangka panjang. Memaksa pelanggan untuk membeli produk hanya akan
menyebabkan ketidakpuasan dan bahkan dapat merusak reputasi merek perusahaan.
Sebaliknya, perusahaan harus lebih berkolaboratif dan memahami kebutuhan pelanggan
untuk menyediakan solusi yang sesuai dengan keinginan mereka. Oleh karena itu, sangat
penting untuk memahami nilai produk dari perspektif pelanggan. Produk harus memahami
dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang etis dan efektif daripada
memaksakannya kepada orang lain.
Kemampuan untuk berbicara dan mendengarkan
Kemampuan untuk berbicara dan mendengarkan merupakan kemampuan yang harus
dikuasai dalam komunikasi. Kemampuan untuk berbicara memperhatikan aspek penting
diantaranya adalah kemampuan untuk bernegosiasi. Sedangkan kemampuan untuk
mendengarkan memperhatikan aspek yang penting yaitu kemampuan untuk bisa menerima
feedback dari pelanggan.
Kemampuan bernegosiasi akan sangat membantu bisnis untuk bisa menciptakan
solusi yang saling memberikan untung bagi setiap bisnis yang kita ajak untuk kolaborasi.
Bernegosiasi juga sangat penting dengan pihak eksternal seperti pelanggan ataupun pihak
internal seperti karyawan dalam bisnis karena dengan bernegosiasi kita akan memahami
bagaimana cara untuk memberi dan menerima.
Kemampuan untuk bisa menerima feedback dari pelanggan juga merupakan hal yang
penting. Caranya adalah dengan kita merubah mindset bahwa feedback baik berupa kritik
atau saran merupakan hal yang bisa membangun bisnis kita dari sudut pandang konsumen.
Kritik dan saran tidak boleh kita artikan sebagai serangan atau ancaman untuk menjatuhkan
bisnis kita, tetapi menjadi sebuah titik tanda untuk memperbaiki bisnis agar bisa berkembang
lebih jauh lagi.
Tentunya, kemampuan untuk berkomunikasi secara interpersonal meliputi kegiatan
berinteraksi, membangun, dan mempertahankan hubungan dengan orang lain dalam berbagai
situasi dan kondisi untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dengan key
partner dan pelanggan. Kemampuan ini juga akan sangat kuat untuk bisa memperluas
jaringan kepada bisnis lain untuk bisa saling berkolaborasi. Mari kita terapkan lebih lagi
komunikasi dalam bisnis kita menggunakan komunikasi interpersonal.
Log in Sign up