New On Air Schedule Coming Soon
Select time for
Penulis: Azalea Abril Hermanto, Patrisia Amanda Pascarina, Monika Teguh
Akhir dari pemerintahan tangan besi Presiden Soeharto pada tahun 1996 diprakarsai
oleh peran para jurnalis yang meliput kekejian dan gelombang protes mahasiswa atas
pemerintahannya. Para jurnalis bertaruh nyawa demi bisa menghadirkan berita yang
diterbitkan di koran-koran setiap pagi. Tulisan jurnalistik yang akurat dan terbaru akan dapat
menimbulkan perubahan era, termasuk era pemerintahan negara.
Jika menyebut tulisan jurnalistik, teknik pertama yang terlintas adalah pemenuhan unsur
5W dan 1H, yaitu tulisan harus dapat menjawab what, where, when, who, why, dan how. Jika
diartikan, sebuah berita harus mendeskripsikan sebuah peristiwa mulai dari apa peristiwanya,
di mana terjadinya, kapan terjadi, siapa yang terlibat dalam peristiwa itu, mengapa peristiwa
itu terjadi, dan bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut.
Perkembangan media informasi tidak lantas merubah prinsip tulisan dasar jurnalistik
tersebut. Media daring yang saat ini lebih cepat dalam memberikan update peristiwa terbaru
yang mengutamakan prinsip 5W dan 1H dalam tulisannya. Koran harian menjadi tidak aktual
lagi karena sudah kalah cepat dibanding gawai yang mempermudah kita mengakses informasi
terbaru. Padahal kekuatan dari sebuah berita adalah aktualitas yang menghadirkan berita
terbaru. Lantas, apakah kemudian media konvensional akan hilang dan tergantikan
sepenuhnya oleh media digital?
Nyatanya, kita melihat koran masih hidup dan justru merambah ke portal digital. Masih
ada koran cetak, namun koran juga dihadirkan dalam bentuk digital, biasanya disebut sebagai
e-paper. Berikut adalah halaman awal e-paper tertanggal 22 Januari 2020 yang diterbitkan
oleh Harian Kompas yang dapat diakses melalui gawai pintar dengan cara membayar biaya
langganan dengan uang digital. Susunan e-paper pun sama persis seperti versi cetaknya
namun dengan kualitas gambar yang lebih jernih karena konten desain tidak dipengaruhi oleh
kualitas kertas koran.
Layaknya koran cetak, koran digital memiliki konten yang sama seperti versi cetaknya.
Seperti pada Gambar 1 dapat dilihat tatanan halaman awal headline berita utama hari itu
dengan judul berukuran lebih besar dan tercetak tebal. Dalam penulisan berita kita kenal
dengan sebutan hard news. Sifat hard news adalah berisi informasi utama yang bersifat aktual
dan memegang prinsip penulisan 5W+1H serta piramida terbalik, yakni pada awal-awal
paragraf memuat informasi yang utama dan dilanjutkan dengan informasi tambahan yang
melengkapi informasi utama. Di samping berita utama, terdapat berita lainnya yang berjenis
soft news. Soft news berisi informasi yang bukan menjadi topik utama perbincangan. Gaya
penulisannya juga tidak kaku seperti hard news dan dapat diterbitkan sewaktu-waktu atau
tidak berpatokan pada aktualitas. Jenis berita lain yang pasti terdapat dalam koran harian
adalah features. Tulisan features lebih memiliki kemiripan dengan soft news karena tidak
bergantung pada aktualitas sebuah isu dan memiliki tema human interest. Penulisan feature
berbeda dengan soft news karena bersifat investigatif dan mendalam. Jika semua isu aktual
diberitakan secara padat pada hard news, pada tulisan features dapat memuat detail yang
menyeluruh tentang isu tersebut.
Log in Sign up