New On Air Schedule Coming Soon
Select time for
Hoax atau berita palsu merupakan hal yang sering dijumpai oleh masyarakat. Kecepatan teknologi informasi dan mudahnya akses internet sendiri tidak membuat masyarakat menjadi lebih mudah untuk memilah informasi yang benar maupun salah walaupun, platform ini kian hadir dengan berbagai manfaat dan keuntungan. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa media adalah kunci yang menampilkan berita terkini. Seiring berkembangnya kasus Covid-19, komunikasi kesehatan menjadi salah satu topik kunci di media. Kemunculan berbagai opini dalam media sosial mengenai pandemi tentu saja menimbulkan berbagai asumsi dalam masyarakat. Oleh karena itu penting bagi pengguna media sosial untuk mencegah penyebaran isu-isu dan berita hoax. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh para pengguna media sosial adalah mencari kebenaran fakta dari berita tersebut dan memastikan bahwa informasi yang didapat berasal dari narasumber yang terpercaya.
Dalam mengatasi berita hoax seorang Humas dapat memberikan edukasi dalam wadah yang dikemas dengan sajian kata yang kekinian, tidak kaku dan mudah dipahami oleh berbagai khalayak, agar kesadaran situasi masyarakat meningkat. Perlu diketahui bahwa sebuah berita adalah suatu bentuk informasi namun suatu bentuk informasi belum tentu sebuah berita, karena suatu infromasi dapat dijadikan berita jika memiliki setidaknya dua narasumber yang valid dan sudah di klarifikasi. Berita hoax sendiri bersumber dari media sosial bukan dari media pers. Hal ini dapat kita analisa melalui salah satu fungsi dari media sebagai sarana informasi dan ditambah lagi dengan hakikat media sosial sebagai media massa yang bersifat langsung dan praktis. Maka dari itu tidak heran jika media sosial dan masyarakat tidak terlepas dari berita hoax. Bahkan kini, kebanyakan masyarakat memilih berita berdasarkan apa yang ingin mereka dengar bukan berdasarkan kebenaran atau fakta mutlak. Hal ini merupakan suatu budaya yang harus diluruskan dalam masyarakat. Dari sini kita dapat melihat fungsi dari media sebagai sarana kontrol sosial dan klarifikator.
Selain itu, strategi yang tepat berperan penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan akuntabel. Akuntabel dalam artian informasi yang dilansir atau yang akan dipublikasikan harus memiliki pertanggungjawaban. Kemudian, komunikasi diharapkan memiliki unsur menyejukan. Unsur ini merupakan suatu kebenaran yang dilapisi “penyejuk” layaknya guyonan, dengan tujuan memberi kesan santai dalam penyampaian informasi. Faktor lain adalah, intervensi yaitu suatu pendekatan kepada masyarakat yang menggunakan ilmu lokaslisasi. Artinya, pesan atau informasi disampaikan dengan unsur-unsur lokal agar mudah dicerna serta mengurangi kesalah pahaman dalam masyarakat.
Kemudian terdapat berbagai cara untuk menangkal informasi media yang tidak berimbang. Informasi di media yang tidak berimbang dapat membingkai peristiwa yang bertujuan untuk menggiring pandangan publik. Cara-cara yang dapat dilakukan adalah mempertahankan reputasi, konsistensi, keterbukaan dan pusat data. Konsistensi artinya, menegakan prinsisp kebebasan dalam media pers dan menoropong produksi media maupun idealisme. Lalu keterbukaan diartikan sebagai transaparansi dari pemerintah dan kebebasan untuk memperoleh informasi sebagai agenda utama. Terakhir, penting bagi suatu media pers untuk memiliki suatu pusat data untuk memastikan suatu fakta dalam berita.
Dirangkum dari kegiatan “Simposium Humas Pemerintah di Jawa Timur- Kamis, 8 April 2021”
Penulis: Lieticia Felisha Darsana, Aurielle Thevanie The, Monika Teguh
Log in Sign up