New On Air Schedule Coming Soon
Select time for
Apakah kamu tahu bahwa produksi susu segar dalam negeri (SSDN) hanya mampu memenuhi 22% dari kebutuhan nasional? Dengan kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton, namun produksi susu segar dalam negeri hanya mencapai kurang lebih 996 ton saja. Hal itu menunjukkan bahwa kebutuhan susu sapi di Indonesia yang sangat tinggi menjadikan bisnis sapi perah akan menjadi lebih besar lagi kedepannya.
Universitas Ciputra Surabaya mengunjungi Koperasi KPSP Setia Kawan Nongkojajar yang terletak di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Koperasi KPSP Setia Kawan yang berdiri sejak tahun 1911. Pada tahun 2021, Koperasi KPSP Setia Kawan telah memiliki anggota sebanyak 10.570 orang dan jumlah pengurus sebanyak 281 orang dengan rentan usia 18-60 tahun. Koperasi KPSP Setia Kawan memiliki bisnis utama berupa susu sapi perah yang memproduksi 18,9 juta liter susu sapi segar setiap harinya. Koperasi KPSP Setia Kawan saat ini sedang mengembangkan unit bisnis baru, yaitu bisnis susu organik.
Untuk mengembangkan bisnis susu organik tersebut, tentu saja dibutuhkan kemampuan entrepreneurship. Entrepreneurship adalah kemampuan berinovasi dan kekreatifitasan untuk menciptakan nilai positif yang berdampak kepada individu atau orang lain. Kemampuan entrepreneurship disini dibutuhkan untuk melihat kesempatan/hambatan yang ada dalam bisnis susu organik tersebut. Namun, hal itu menjadi permasalahan Koperasi KPSP Setia Kawan dalam pengembangan bisnis tersebut, yaitu pemahaman yang kurang baik terhadap konsep entrepreneurship untuk peternak mengelola bisnis susu organik tersebut. Lalu, peternak milenial tidak mampu dan tidak menggunakan dalam membuat analisis bisnis yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan mereka.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pelatihan untuk peternak milenial di Koperasi KPSP Setia Kawan untuk mempelajari lebih dalam mengenai entrepreneurship dan juga analisis bisnis dalam bentuk mind map dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Metode pelatihan ini terdiri dari 3 tahapan, yaitu pemahaman konsep entrepreneurship, analisis bisnis, lalu presentasi dan diskusi. Untuk mempermudah peternak milenial belajar mengenai konsep entrepreneurship dengan materi pembelajaran, video dan media simulasi bisnis yang telah disiapkan oleh instruktur. Dalam sesi tersebut, peternak milenial juga kesempatan untuk bertanya ataupun berbagi pengalaman mengenai bisnis susu organik yang mereka sedang tangani. Dalam sesi ini, pemahaman peternak milenial pun dinilai melalui tes yang diadakan sebelum sesi (pre-test) dan setelah sesi (post-test) untuk mengetahui sejauh mana peserta memahami konsep entrepreneurship yang telah berikan.
Setelah peternak milenial telah memahami konsep entrepreneurship, tidak akan hanya memahami saja, namun mereka juga menyusun analisis mind map dan SWOT mereka sendiri berdasarkan kelompok masing-masing ternak sapi. Peternak milenial diajarkan untuk membuat mind map karena mind mapping adalah teknik mencatat setiap pemikiran yang akan digolongkan secara kreatif dan efektif dalam bentuk visual. Untuk membuat mind map, maka peternak milenial perlu menggunakan seluruh keterampilan dan kemampuan diri mereka dalam menyimpan maupun menarik informasi dari ingatan mereka. Peternak menganalisis hal yang berhubungan dengan bisnis susu organik mereka, seperti kualitas susu sapi perah, obat untuk sapi perah, pakan sapi perah, harga susu organik, perawatan sapi perah, dan pemasaran produk susu organik. Lalu peternak milenial belajar menganalisis menggunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT diperlukan supaya peternak milenial sebagai entrepreneur dapat mengamati faktor-faktor yang ada secara internal maupun eksternal dalam bisnis mereka untuk mengevaluasi kedepannya.
Lalu tahap terakhir, masing-masing kelompok peternak milenial melaksanakan presentasi analisis bisnis susu organik yang telah disusun selama pelatihan berlangsung. Setelah presentasi, peternak akan melakukan diskusi dan akan mendapatkan banyak kritik dan saran dari dosen Universitas Ciputra Surabaya, pengurus Koperasi KPSP Setia Kawan Nongkojajar, dan sesama peternak milenial yang mengikuti pelatihan tersebut.
Harapannya ketika peternak milenial lebih memahami mengenai entrepreneurship dan analisis bisnis, kapasitas dalam pengembangan bisnis susu organik peternak milenial meningkat sehingga bisnis susu organik dapat menjadi sumber pendapatan atau menjadi pendapatan tambahan untuk peternak-peternak secara keseluruhan.
Oleh: Sasha Kurnia Njotoharsojo, Monika Teguh, Sri Nathasya Br Sitepu
Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/323733/kementan-terus-dorong-potensi-peternakan-sapi-perah-rakyat
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/17/berapa-jumlah-peternakan-sapi-perah-di-indonesia
Log in Sign up