New On Air Schedule Coming Soon
Select time for
Penulis: Raslika Sharfina Nirwan, Monika Teguh, Patrisia Amanda Pascarina
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari kita selalu diterpa oleh berita. Mendengar, membaca, melihat, bahkan turut menyampaikan dan menyebar berita menjadi bagian hidup kita sehari-hari. Apalagi dengan makin berkembangnya teknologi, maka makin mudah pula akses kita terhadap berita. Namun apakah kita menyadari, sebenarnya apa yang dimaksud dengan berita? Apakah semua hal yang terjadi di sekitar kita layak disebut sebagai berita? Atau hal-hal serta kejadian seperti apa yang layak untuk dijadikan berita?
Dalam chapter ini, kita akan mencoba mengupas tentang berita. Hal-hal apa saja yang layak diangkat sebagai berita. Kemudian kita juga akan membahas bagaimana struktur berita yang baik. Dari sini kita dapat menyadari bahwa berita sesungguhnya tidaklah jauh dari kehidupan di sekitar kita. Hanya saja kita perlu lebih peka dan memiliki pengetahuan agar dapat menerima dan menyampaikan suatu berita dengan baik.
Setiap menit bahkan setiap detik di kehidupan manusia selalu dikelilingi oleh berbagai peristiwa. Namun, peristiwa seperti apakah yang layak untuk disebut berita? Berita adalah segala peristiwa yang memiliki nilai-nilai tertentu sehingga menjadi penting untuk diketahui oleh khalayak. Nilai-nilai ini yang kita kenal dengan istilah nilai-nilai berita. Ada beragam nilai berita, di mana jika suatu peristiwa mengandung satu jenis nilai berita, maka peristiwa
tersebut sudah dapat dikatakan suatu berita. Tetapi semakin banyak suatu peristiwa mengandung nilai berita, maka peristiwa itu akan semakin berharga untuk diketahui khalayak. Berikut akan kita bahas berbagai nilai-nilai berita antara lain aktualitas, human interest, kedekatan (proximity), keterkenalan (prominence), dan dampak (Qori’ah, 2021) .
Nilai berita yang pertama akan kita pelajari bersama adalah “aktualitas”. Aktual dalam nilai berita berhubungan dengan akurasi atau ketepatan fakta dari suatu peristiwa. Ada kalanya kita mengalami suatu peristiwa yang sangat cepat berubah tergantung pada situasinya. Maka dari itu, bagaimana peristiwa tersebut digali sesuai dengan kenyataan terkini menjadi penting. Para penyampai berita hendaknya menyusun berita secara benar, sesuai fakta berdasarkan suatu hasil pengamatan, wawancara, konfirmasi, maupun investigasi. Berita yang baik dibuat berdasarkan susunan fakta tersebut, bukan berdasarkan asumsi atau bahkan ditambahkan fiksi untuk membesar-besarkan kejadian yang sesungguhnya (Suheni,2011) .
Nilai berita selanjutnya adalah “human interest”. Human interest yang dimaksudkan dalam nilai berita adalah peristiwa-peristiwa yang menarik minat dari penerima berita. Seringkali bahkan sampai menggugah emosi dari si penerima berita tersebut. Sebagai ilustrasisebuah jokes menyatakan bahwa “Orang digigit anjing” bukanlah hal yang menarik untuk diberitakan. Sebaliknya, “Anjing digigit orang” merupakan suatu hal yang layak untuk diberitakan. Peristiwa-peristiwa yang mengandung nilai berita human interest membuat orang yang mengetahui peristiwa tersebut menaruh perhatian, tidak jarang secara emosi menjadi terikat walaupun bisa jadi dia tidak mengenal orang yang mengalami peristiwa tersebut. Banyak diantara peristiwa yang mengandung nilai human interest menyangkut kesejahteraan orang lain, terutama jika pelaku peristiwa mengalami hal-hal yang tidak menguntungkan atau tidak berdaya dalam suatu situasi. Dalam peristiwa tersebut biasanya akan diambil suatu pelajaran seperti kesabaran, ketabahan, kearifan lokal, keuletan, kesalehan, dan hal-hal lain yang membuat pelaku peristiwa mampu menghadapi apa yang sedang dialaminya (Enrieco,2019) .
Salah satu nilai berita lain adalah “kedekatan” atau yang dikenal juga dengan “proximity”. Nilai berita proximity menekankan pada kedekatan suatu peristiwa dengan penerima informasi. Jika peristiwa yang terjadi semakin jauh dari penerima, maka dianggap peristiwa tersebut tidak cukup layak untuk dijadikan berita bagi si penerima. Kedekatan ini dapat berupa kedekatan geografis maupun psikologis (Katon, 2014) . Sebagai contoh suatu peristiwa bencana alam yang terjadi pada di wilayah kota A, bisa jadi sebuah berita bagi warga kota A. Namun peristiwa tersebut bisa jadi bukan berita bagi warga kota B, karena tidak berdampak bagi kehidupan warga kota B yang jaraknya cukup jauh dari lokasi bencana. Di sisi lain, jika warga kota B pernah mengalami kejadian bencana serupa, bisa jadi ada kedekatan emosional yang menyebabkan mereka menganggap peristiwa tersebut layak diberitakan pada mereka.
Nilai berita lain yang umumnya cukup mendapat perhatian khalayak adalah “keterkenalan” atau “prominence”. Prominence merupakan suatu nilai berita di mana sebuah peristiwa melibatkan sosok atau tokoh yang dikenal luas oleh khalayak. Semakin penting, dikenal, dan berpengaruh tokoh tersebut, maka nilai beritanya menjadi lebih kuat karena keberadaan tokoh tersebut (Tarigan et al., 2019) . Tokoh atau sosok yang layak dijadikan pemberitaan bisa jadi adalah dari kalangan selebriti, tokoh politik, olahragawan, pahlawan, pengusaha, dan orang-orang lain yang berpengaruh. Keberadaan sosok ini dalam suatu peristiwa sudah mampu menarik perhatian dari khalayak, meskipun terkadang peristiwa tersebut tidak langsung berhubungan dengan mereka. Sebagai contoh peristiwa pernikahan seorang selebriti dapat menjadi berita karena banyaknya orang yang ingin tahu mengenai prosesi pernikahan tersebut, walau bisa jadi mereka tidak saling mengenal dengan si selebriti yang menikah. Sering pula berita dengan nilai prominence ini memberikan inspirasi bagi khalayak untuk mengikuti apa yang dilakukan sang tokoh, atau bisa juga muncul kritik atas perilaku dari tokoh yang diberitakan.
Nilai berita terakhir yang akan dibahas dalam chapter ini adalah “dampak” atau dikenal juga dengan istilah “relevance”. Sebuah peristiwa atau bahkan isu dan prediksi yang memiliki dampak terhadap kehidupan khalayak akan selalu layak untuk diberitakan. Mulai dari peristiwa yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, politik, kesehatan, dan hal-hal lain yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi hidup khalayak akan selalu dicari pemberitaannya. Semakin luas dampak dari suatu peristiwa atau isu, bisa secara jumlah orang maupun luas wilayah yang terpengaruh, maka nilai berita relevance akan semakin tinggi (Suciati & Fauziah, 2020) .
Berdasarkan paparan di atas, kita dapat memahami bahwa sesungguhnya banyak sekali peristiwa di sekitar kita yang layak dijadikan berita. Namun memang untuk dapat merangkum sebuah peristiwa menjadi berita diperlukan pengetahuan jurnalistik yang baik. Ada baiknya kita mulai mempelajari tentang ilmu jurnalistik ini karena kemudahan teknologi membuat siapapun dapat menjadi jurnalis yang menyebarkan berita melalui berbagai kanal. Diharapkan dengan mengenal lebih jauh mengenai berita, kita dapat menjadi pembawa berita yang baik bagi khalayak dan lingkungan di sekitar kita.
Log in Sign up